Mochtar Lubis adalah salah satu tokoh sastra Indonesia yang sangat dihormati dan disegani. Lahir di Padang pada tanggal 7 Maret, 1922, beliau juga adalah wartawan liputan luar negri yang gigih memperjuangkan kebebasan wartawan dalam menulis berita serta menjunjung kemanusiaan, kebenaran, dan keadilan. Lubis giat terlibat di International Press Institute dan The Press Foundation of Asia. Beliau adalah orang Indonesia pertama – dari tiga orang Indonesia lainnya yang juga pernah menerima penghargaan yang sama- yang terpilih untuk menerima penghargaan Philippine Ramon Magsaysay pada tahun 1958, sebagai wartawan dan sastrawan. Pada tahun 2000, the International Press Institute memasukkan nama beliau dalam daftar 50 World Press Freedom Heroes selama 50 tahun terakhir.
Lubis adalah salah satu sosok sastrawan terbesar Indonesia yang pernah ada. Beliau menulis Senja di Jakarta, sebuah karya yang ditulisnya selama dalam tahanan rumah pada masa pemerintahan Soekarno, dan bisa jadi ini adalah karya terbaiknya dalam dunia barat. Karya aslinya itu diterbitkan dalam terjemahan bahasa Inggris di UK oleh Hutchinson & Co, dengan judul Twilight in Jakarta tahun 1963, dan ini menjadi novel Indonesia pertama yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Kemudian novel itu juga diterjemahkan dalam bahasa Belanda, Melayu, Itali, Spanyol, dan Korea hingga akhirnya terbit dalam Bahasa Indonesia di tahun 1970. Terjemahan dalam bahasa Jepang terbit setelah itu. Jalan Tak Ada Ujung, memenangkan penghargaan nasional dalam bidang sastra di tahun 1952 yang diterbitkan dalam bahasa Inggris dengan judul A Road with No End pada tahun 1968 oleh A.H. Johns dan disusul kemudian dengan terbitnya dalam bahasa Mandarin tahun 1988. Beliau juga adalah pendiri majalah bulanan sastra dan budaya, Horison, di tahun 1966 dan bertindak selaku penyuntingnya selama 36 tahun.
Mochtar Lubis meninggal dunia pada 2 Juli, 2004 di Jakarta setelah perjuangannya melawan penyakit Alzheimer yang diderita nya selama beberapa tahun.