Erni Aladjai lahir di Desa Lipulalongo, desa penghasil cengkeh paling ujung Sulawesi Tengah, 7 Juni 1985. Ia adalah puteri sulung sepasang petani cengkeh: Hasarudin Aladjai dan Mardia Abd Karim. Erni menamatkan kuliahnya di jurusan Sastra Perancis, Universitas Hasanuddin Makassar. Sebelum memutuskan menjadi penulis penuh waktu, ia sempat bekerja sebagai wartawan di Makassar, penyunting berita. Kemudian ia memutuskan menulis penuh waktu. Selain menulis, ia bekerja sebagai penyunting novel lepas.
Sejumlah karyanya baik berupa puisi, esai, cerpen, dan novelet dimuat di media setempat dan nasional. Cerita pendeknya “Sampo Soie Soe, Si Juru Masak” menjadi pemenang ketiga dalam Jakarta International Literary Festival (JILFest) Tahun 2012, dua noveletnya, Rumah Perahu dan Sebelum Hujan di Seasea menjadi pemenang ke-II dan pemenang ke-III dalam Sayembara Cerber Femina 2011. Di tahun yang sama, novelnya Kei meraih pemenang unggulan dalam Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta.
Bukunya yang sudah terbit : Pesan Cinta dari Hujan (Insist Press, 2010), Ning di Bawah Gerhana (Bumen Pustaka Emas, 2013) dan Kei (GagasMedia 2013).
Ia bisa dihubungi di : erni_aladjai@yahoo.com
Hayat Indrinyatno adalah kepala penyunting harian umum berbahasa Inggris, Jakarta Globe yang terbit di Jakarta. Lahir dan dibesarkan di Tanzania, dan mendapatkan gelar insinyur tekhnik mesin dari University of Natal, Durban, Afrika Selatan. Pada saat umur 24 tahun Hayat memutuskan untuk pindah ke Indonesia, tanah kelahiran ayahnya, dimana keputusannya itu seketika membuatnya tertarik dengan segala sesuatu yang ada di Indonesia.
Secara tak terduga nasib membawanya kepada pekerjaan di harian umum, hingga akhirnya dia mendapat kesempatan menerjemahkan sebuah buku karya penulis pemenang penghargaan Okki Madasari ke dalam bahasa Inggris. Sejak itu Hayat belum kembali melakukan kilas balik perjalanan hidupnya. Hayat penerjemah dari Kei novel pemenang penghargaan karya Erni Aladjai.