Junaedi Setiyono, yang lahir di Kebumen pada 16 Desember 1965, menyelesaikan pendidikannya dari sekolah dasar sampai sarjana di Purworejo, kota kecil yang letaknya bersebelahan dengan kota kelahirannya. Pada 2013, dia memperoleh beasiswa untuk bimbingan disertasinya di Ohio State University Amerika Serikat selama empat bulan. Dia menyelesaikan doktornya dalam bidang Pendidikan Bahasa di Universitas Negeri Semarang pada 2016.
Setiyono pernah bekerja pada lembaga swadaya masyarakat, pernah menjadi guru Bahasa Inggris di SMA, dan sejak 1997 menjadi salah seorang pengajar di almamaternya, yaitu Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah Purworejo. Mata kuliah yang biasa diampunya adalah Menulis dan Menerjemahkan.
Dalam dunia kepengarangan, Setiyono mula-mula menulis cerita pendek yang dimuat di koran dan majalah, yang terbit di Purworejo, Yogyakarta, dan Jakarta. Cerita pendeknya beberapa kali memenangi sayembara menulis cerita pendek. Pada 2006, naskah novelnya berjudul Glonggong memenangi Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta, dan setelah diterbitkan Serambi, 2007, novel tersebut menjadi Finalis Khatulistiwa Literary Award 2008. Novelnya yang kedua, Arumdalu, (Serambi, 2010) masuk sepuluh besar Khatulistiwa Literary Award 2010. Pada 2012, naskah novelnya yang ketiga, Dasamuka, kembali memenangi Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta, dan diterbitkan oleh Penerbit Ombak pada 2017. Pada tahun yang sama, novel tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Maya Denisa Saputra dan diterbitkan oleh Dalang Publishing di California, USA dengan judul yang sama. Karya ini pemenang penghargaan sastra 2020 dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Di samping mengerjakan novel sejarah berikutnya yang berlatar sejarah menjelang dan selama berkecamuknya Perang Jawa (1825–1830), Setiyono juga mengerjakan penelitian tentang pengajaran bahasa Inggris yang dapat mendukung pengajaran bahasa Indonesia di Indonesia.
Setiyono tinggal bersama istrinya, Sari Wahyuni, dan anak-anaknya, Martin Nuh Hanan dan Maryam Mufidah, di Pangenjurutengah, Purworejo, Jawa Tengah. Dia dapat dihubungi lewat alamat surelnya: junaedi.setiyono@yahoo.co.id.
Oni Suryaman berlatar belakang pendidikan seorang insinyur, tetapi lebih banyak bekerja di bidang pendidikan dan penerjemahan, dengan bahasa sasaran Indonesia dan Inggris. Dia memulai pekerjaan di bidang pendidikan dengan mengajar di Monash College Jakarta, sebuah kampus yang bekerja sama dengan Monash University, Melbourne, Australia. Saat ini dia mengajar kursus untuk persiapan SAT, GRE, dan GMAT.
Dia mulai menjadi seorang penerjemah dengan menerjemahkan naskah teknik dan buku-buku kuliah pada saat masih duduk di bangku kuliah. Dia telah menerjemahkan beberapa buku berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia baik fiksi maupun non-fiksi. Di antaranya:
Oni juga telah menulis karya ilmiah dalam tema fiksi ilmiah, di antaranya Seksualitas, Gender, dan Institusi Perkawinan dalam Karya-karya Fiksi Ilmiah (Seminar HISKI Universitas Sanata Dharma, 2017) dan Snow Crash, Sebuah Studi Kasus Literatur Fiksi Ilmiah Pascahumanisme (Seminar HISKI Universitas Sanata Dharma, 2017).
Oni telah menerbitkan satu buku cerita anak dalam bahasa Indonesia, “I Belog” (Kanisius, 2017), sebuah adaptasi dari cerita rakyat Bali. Buku ini telah dibawakan dalam bentuk drama pada Asian Festival of Children’s Content (AFCC) di Singapura tahun 2017.
Kecintaannya pada dunia sastra kemudian membawanya untuk menjalani pekerjaan sebagai seorang penerjemahan sastra. Dia kemudian mulai menerjemahkan cerita pendek ke dalam bahasa Inggris pada halaman Cerita Anda di laman Dalang Publishing www.dalangpublishing.com. Bersama satu kelompok penerjemah sastra di Yogyakarta Oni membuat sebuah bunga rampai terjemahan cerita pendek penulis perempuan dunia ke dalam bahasa Indonesia yang diterbitkan dengan judul Ciuman Sang Buronan oleh Gading, 2019.
Panji’s Quest adalah karya terjemahan pertamanya untuk sebuah novel ke dalam bahasa Inggris.
Dari semua genre sastra Oni paling menyukai fiksi ilmiah. Dia dipengaruhi oleh beberapa penulis fiksi ilmiah kenamaan dari Amerika seperti Ursula K. Le Guin, Ray Bradbury, dan Arthur C. Clarke.
Oni sekarang tinggal di pinggiran Yogyakarta beserta istrinya, Caecilia Krismariana Widyaningsih, seorang penulis cerita anak, jauh dari keramaian kota untuk menjalani hidup yang ia suka: mendidik anak-anak dan menulis cerita. Saat ini dia giat dalam perkumpulan sekolah rumah dan juga di Credit Union Cindelaras Tumangkar, Yogyakarta. Dia bisa dihubungi melalui surel di oni.suryaman@gmail.com.