Peluncuran Buku Dasamuka oleh Junaedi Setiyono

Buku ke sembilan Dalang Publishing yang berjudul Dasamuka tanggal 9 Juni lalu telah resmi kami luncurkan. Dengan kehormatan khusus atas hadirnya Bapak Konjen Ardi Hermawan beserta Ibu Yuli dan keluarga. Beberapa orang pejabat KJRI seperti Bapak Hanggiro Setiabudi, dan Bapak F Bernard Loesi, tampak juga diantara para hadirin sore itu.

Tak ketinggalan Sylvia Tiwon, professor bidang South and Southeast Asian Studies dari Universitas UC Berkeley; Virginia Shih, pustakawati SOEA Library dari UC Berkeley; George Anwar, guru besar Dept. of Engineering yang juga dari UC Berkeley turut menyimak dan mengikuti acara peluncuran itu hingga selesai.

Dasamuka

Penjelasan Isi Buku

Willem Kappers, seorang sarjana Skotlandia, ditugaskan untuk menyelidiki artinya bronjong di Pulau Jawa yang pada tahun 1811 direbut oleh kerajaan Inggris dari kekuasan Belanda.

Residen Yogjakarta menugaskan Willem untuk menyelidiki cara hidup orang Jawa di Kasultanan Yogjakarta di bawah pemerintah Sultan Hamengkubuwono IV. Tugas ini melibatkan Willem dalam kecurangan penduduk kesultanan dan memperkenalkannya dengan Dasamuka, seorang priyayi yang cerdas.

Dasamuka menyertakan Willem dalam kerusuhan orang kecil menghadapi penindasan penjajah Inggris dan Belanda maupun kepongahan dan kesewenang-wenangan keraton.

Pada tahun 1816 Belanda kembali dan Willem merasa tidak nyaman berada di Kasultanan. Namun, dia masih ingin membantu gerakan bawah tanah yang dipimpin Pangeran Diponegoro II.

Sesudah meninggalnya Sultan Hamengkubuwono IV, keadaan di Kasultanan makin rusuh. Willem pulang ke Edinburgh awal bulan Maret, 1824.

 

Keterangan Buku

  • Harga: Rp.90.000.00
  • Sampul Tipis: 290 pages
  • Penerbit: Penerbit Ombak
  • Bahasa: Indonesian
  • ISBN: 978-6-0225843-2-2
  • Ukuran Buku: 8 x 5.5 x 0.75 inches
  • Berat: 1 lb

 

 

 

Selamatan Peluncuran Buku Dasamuka

Hari Sabtu tanggal 20 Mei 2017 lalu adalah hari yang penuh berkat dan rahmat bagi Dalang Publishing. Setelah satu tahun persiapan, sebuah naskah penulis Indonesia telah rampung dan menjadi sebuah karya sastra terjemahan yang layak kami persembahkan. Untuk itu kami pun menggelar acara selamatan atas ujud rasa syukur kami.

Acara yang diselenggarakan di Multi Purpose Room, Highlands Recreation Center di San Mateo, California itu dihadiri oleh kurang lebih 30 orang tamu undangan. Kami merasa terhormat dan mendapat dukungan dengan hadirnya Bapak Hanggiro Setiabudi, Bapak F Bernard Loesi, dan Ibu Riena Sarjono dari Konsulat Jendral Republik Indonesia, San Francisco. Kehadiran mereka mewakili pemerintah yang mendukung penerbitan karya sastra Indonesia di Amerika. Acara juga dihadiri oleh diantaranya Sylvia Tiwon, professor bidang South and Southeast Asian Studies dari University of California, Berkeley, Virginia Shih, pustakawati SOEA Library UC Berkeley, dan Cynthia Rider, pustakawati dari Main Burlingame Public Library.

Bapak Hanggiro Setiabudi yang mewakili Bapak Ardi Hermawan, Konsul Jendral Republik Indonesia di San Francisco, memberikan kata sambutannya, dilanjutkan dengan penyerahan buku karya asli berbahasa Indonesia dan buku karya terjemahan bahasa Inggris oleh Ibu Lian Gouw.

Dasamuka adalah karya Junaedi Setiyono seorang pengajar Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Muhammadiyah, di Purworejo. Karya itu diterjemahkan kedalam bahasa Inggris oleh Maya Denisa Saputra.

Dasamuka telah berhasil mendapat pujian dari beberapa orang terpelajar di Indonesia maupun di Amerika. Pujian ini dapat dibaca melalui sampul belakang bukunya dan di halaman buku situs kami.

Acara selamatan yang berlangsung sore itu berjalan dengan baik dan lancar. Setelah tumpeng disajikan kepada Pak Hanggiro Setiabudi para hadirin pun dipersilahkan menikmati nasi tumpeng dengan lauk rendang, telur dan udang balado, ayam goreng kuning, sambel goreng, kering tempe, dan urap-urap. Sebagai penutup kami sajikan kue lapis Surabaya dan kue Pepe. Penataan meja dengan hiasan bunga warna merah dan putih serasa begitu anggun. Alunan musik keroncong tak lupa memenuhi ruang pertemuan.

Acara ditutup dengan menampilkan powerpoint yang memperlihatkan tempat dan tokoh-tokoh yang muncul dalam cerita, dan pembacaan beberapa halaman buku Dasamuka oleh Ibu Lian.

 

Dari Foothill College ke Oregon

Foothill College – Entrepreneur Club’s Business Innovation Showcase Day.

Pada tanggal 10 Maret 2017 Foothill College, Mountain View, CA. menyelenggarakan acara Entrepreneur Club’s Business Innovation Showcase Day. Berkat beberapa mahasiswa Indonesia yang bersekolah disana, dan menjadi panitia acara, Dalang Publishing mendapat kehormatan mengisi salah satu meja pamer di acara itu. Tegishtha Andhika Iman Soewarno, Aleisha Fiona Nurfirman dan Cindy Tjuarsa telah bekerja keras menggelar acara itu dengan baik. Perhatian serta kepedulian mereka terhadap tujuan Dalang Publishing patut diacungi jempol. Tanpa kepedulian dan dukungan para pemuda dan pemudi penerus bangsa, usaha kami untuk mengangkat kehormatan bangsa melalui peningkatkan mutu sastra Indonesia akan sulit terlaksana.

 

Oleh: Retna Ariastuti.

2017 Association for Asian American Studies Conference –Portland, Oregon.

 

Dalang Publishing menghadiri AAAS Conference di Portland, Oregon yang berlangsung dari tanggal 13 – 15 April 2017 dengan inti pembahasan berjudul: “At the Crossroads of Care and Giving.” Dalang ikut serta dengan penampilan terbitan Dalang diantara 18 penerbit lain yang kebanyakan terdiri dari pernerbit universitas. Kita didampingi oleh Duke University Press dan Johns Hopkins University Press.

Kami beruntung diberikan tempat yang cukup menarik ini, karena pengunjung tetangga kami yang terkenal selalu mampir.

Para pengunjung tampak sangat tertarik pada terbitan Dalang. Mereka antara lain adalah peneliti dan pengajar di bidang kajian Asia Tenggara. Juga cukup banyak perpustakawan universitas yang menaruh perhatian pada terbitan Dalang.

Penjualan buku kita selama ajang tersebut cukup lumayan.

Keikut sertaan Dalang dalam konferensi ini juga karena adanya tampilan dari Asri Saraswati, mahasiswi Ph.D. dari State University of New York at Buffalo yang juga pengajar di Universitas Indonesia di Jakarta. Salah satu kajian dalam tampilannya adalah, “How does Indonesia’s colonial and post-colonial politics of race coincide with the Asian American experience?” Sayangnya hanya tiga orang Indonesia yaitu saya, Ibu Lian dan Asri, yang ikut serta dalam conference ini. Padahal dari kunjungan pada meja pameran kami dan pertanyaan-pertanyaan dan percakapan di acara tampilan Asri, ternyata ada banyak keingintahuan tentang Indonesia.

Selama di Oregon, Dalang juga menghadiri pertemuan kelompok pembaca buku di rumah Retna Ariastuti. Buku yang dibahas adalah The Red Bekisar terjemahan Nurhayat Indriyatno Mohamed dari Bekisar Merah, karya Ahmad Tohari,